Pemprov Sulsel Siap Bayar, Asal Pengusaha Bersedia Labrak Aturan, Beni : Penegak Hukum Jangan Tinggal Diam

MAKASSAR, INIKATA. com – Polemik pekerjaan proyek rekanan yang belum dibayarkan pihak Pemerintah Provinsi Sulsel semakin merugikan para pengusaha.

Apalagi, pihak Pemprov Sulsel bakal membayar tunggakannya apabila para pengusaha bersedia melabrak aturan dengan memperbaharui Surat Perintah Membayar (SPM).

Wakil Gubernur LSM LIRA Sulsel Beni Iskandar mengatakan kebijakan tersebut semakin merugikan pengusaha. Pasalnya tindakan itu sangat bertentangan dengan ketentuan hukum yang nantinya bisa mencelakai para pengusaha itu sendiri

“Tindakan tersebut sangat jelas akan merugikan para pengusaha. Dan dari perspektif hukum hal tersebut dapat menjadi temuan yang nantinya akan merugikan pengusaha itu sendiri,” kata Beni, Senin (18/1/2021).

Lebih jauh Beni menjelaskan, meskipun pekerjaan proyek telah diselesaikan seluruhnya, namun hingga saat ini pihak Pemprov Sulsel belum memiliki itikad baik

Sehingga, ia tak ingin melihat hal tersebut terjadi berlarut-larut, olehnya LSM LIRA meminta pihak penegak hukum untuk tidak tinggal diam melihat kesewenang-wenangan pemerintah terhadap para pengusaha.

“LSM Lira berharap pihak Kepolisian dan Kejaksaan selayaknya tidak tinggal diam. Demikian pula BPK selayaknya sudah melakukan pemeriksaan sekaitan dengan perkembangan ini,” imbuhnya

Beni juga mempertanyakan sikap Anggota DPRD Sulsel yang bersembunyi dibalik meja, seolah-olah membiarkan tanpa memberi perlindungan terhadap hak-hak pengusaha

“Ini wakil rakyat yang duduk di DPRD tingkat I kenapa tidak satupun berkomentar, dan mau melindungi hak pengusaha, padahal para pengusaha juga adalah rakyat Sulsel,” tegasnya

Beni menyimpulkan fenomena keterlambatan pembayaran rekanan proyek baru pertama kalinya terjadi semenjak beberapa gubernur memimpin Sulawesi Selatan

“Ini fenomena baru. Dan kejadian seperti adalah pertama kali terjadi, gubernur-gubernur sebelumnya tidak pernah ada kejadian penunggakan pembayaran seperti ini,” pungkasnya.

(nra)